Pada malam yang sunyi di Kota Bontang, terdapat sebuah acara renungan penting yang dilakukan dalam rangka Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2025. Terletak di Masjid Terapung Darul Irsyad Al Muhajirin di Lok Tuan, ratusan lilin menyala, menciptakan suasana yang memilukan. Seorang perempuan berdiri sendirian di tengah-tengah lilin dan obor kecil, menampilkan sebuah monolog yang penuh arti.
Renungan tersebut menjadi awal dari kegiatan yang diadakan di wilayah Lok Tuan, yang saat itu sedang disiapkan sebagai Kampung Bebas Narkoba. Penampilan monolog oleh Khusnul Khatimah dibuka dengan narasi yang menyayat hati dari Lismawati, membahas perihal keprihatinan terhadap bahaya narkoba di kalangan muda. Para tokoh penting seperti Wakil Wali Kota Bontang, Agus Haris, dan Kepala BNN Bontang, Lulyana Ramdhani, turut hadir dalam acara tersebut.
Dalam sambutannya, Wawali Bontang Agus Haris menegaskan pentingnya dukungan dalam pemusnahan narkoba, mengajak semua pihak terlibat dalam menjaga kebersihan Kota Bontang. Menyadari mudahnya wilayah pesisir seperti Bontang disusupi oleh jaringan gelap, peningkatan kesadaran masyarakat menjadi hal yang sangat dibutuhkan.
Acara dievaluasi positif oleh Kepala BNN Bontang, Lulyana Ramdhani, yang melihat penurunan kasus narkoba sebagai tanda bahwa masyarakat mulai memahami dampak negatif dari penggunaan narkoba. Harapannya adalah dapat memutus rantai peredaran gelap dan mencapai generasi emas 2045 tanpa narkoba. Acara pun ditutup dengan doa yang khidmat, diikuti dengan penandatanganan MoU fasilitasi P4GN antara berbagai pihak yang hadir dalam acara tersebut.
Upaya bersama dalam memerangi narkoba dipaparkan sebagai tujuan bersama, dengan harapan dapat menciptakan lingkungan yang bersih dan aman dari bahaya narkoba. Saat itu juga, Wakil Wali Kota Agus Haris bersama para pimpinan Forkopimda menandatangani MoU di bawah bendera yang sama: memerangi narkoba.