Solusi Angkutan Tambang di Kaltim: Manfaat Gunakan Jalur Laut

by -22 Views

Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Rudy Mas’ud, menunjukkan cara unik untuk mendengarkan aspirasi masyarakat dengan mengemudi sendiri mobil dinasnya dari Samarinda ke Kutai Barat. Perjalanan sejauh 320 kilometer itu memberikan pengalaman berharga baginya. Dalam pertemuan dengan pelaku usaha tambang dan migas di Jakarta, Gubernur Harum mengamati kerusakan jalan parah terjadi di wilayah perbatasan Kutai Kartanegara dan Kutai Barat, terutama di jalur Perian sampai Barong Tongkok. Menurutnya, kerusakan ini bukan disebabkan oleh aktivitas sawit, melainkan oleh angkutan alat berat pertambangan yang melewati jalan umum dengan beban yang sangat tinggi.

Gubernur Kaltim menyebutkan bahwa angkutan alat berat bisa merusak jalan, dengan trailer long bed dapat mengangkut excavator seberat 21 hingga 60 ton. Untuk mengatasi masalah ini, Gubernur Rudy Mas’ud berkoordinasi dengan Kapolda Kaltim untuk meminta agar seluruh angkutan alat berat menggunakan jalur sungai atau laut, bukan jalur darat. Instruksi ini berlaku untuk semua wilayah Kaltim, baik wilayah tengah, utara, maupun selatan.

Meskipun menyoroti dampak angkutan tambang, Gubernur Harum menekankan bahwa Pemprov Kaltim tetap akan melindungi investasi pertambangan. Namun, ia juga mengajak perusahaan pertambangan untuk ikut bertanggung jawab menjaga infrastruktur jalan agar tidak terus rusak. Dukungan terhadap investasi pertambangan harus sejalan dengan upaya menjaga kualitas jalan rakyat. Jadi, penting bagi perusahaan tambang untuk memperhatikan kondisi jalan saat melakukan kegiatan angkutan alat berat di Kaltim.

Source link