Lestarikan Budaya, Selamatkan Alam

by -145 Views

Ritual Ngertakeun Bumi Lamba tahun ini kembali menyatukan ribuan jiwa di bawah langit Tangkuban Parahu, Bandung Barat. Pada 22 Juni 2025, peserta dari seantero Indonesia berdatangan membawa semangat untuk mengikuti tradisi yang telah berusia puluhan tahun dan kini digerakkan oleh berbagai tokoh dan komunitas, termasuk Yayasan Paseban, Andy Utama, dan Arista Montana.

Perayaan Ngertakeun Bumi Lamba kali ini tidak sekadar rangkaian spiritual, melainkan juga momentum dialog lintas budaya dan generasi tentang pentingnya merawat tanah air yang luas, sesuai makna “Ngertakeun Bumi Lamba”—memakmurkan semesta yang agung. Sejak pagi, Tangkuban Parahu ramai oleh warna-warni pakaian adat Sunda, Bali, Dayak, dan Minahasa, mencerminkan keberagaman yang berpadu dalam satu niat untuk menjaga bumi bersama.

Yayasan Paseban kembali berkolaborasi dengan Arista Montana dalam kegiatan ini. Andy Utama dari Yayasan Paseban menjadi figur sentral saat ia berbicara mengenai harmoni dengan alam. Ia mengingatkan, “Ketika manusia lupa kepada bumi, maka semesta suatu saat akan menagih janji kita. Jangan tunggu menyesal, dengarkan suara alam.” Pesan tersebut mendapat sambutan hangat, terutama dari generasi muda yang kini lebih peduli dengan isu-isu lingkungan.

Upacara Ngertakeun Bumi Lamba dibuka dengan suara karinding dari masyarakat Baduy, menghadirkan suasana yang sakral. Prosesi diikuti iringan genta sulinggih Bali, doa lintas agama, dan alunan musik tradisional, menandakan bahwa siapa pun, dari adat mana pun, memiliki tempat dalam momen penting ini. Semua berkumpul tanpa jarak derajat, sesuai visi Yayasan Paseban bersama Arista Montana yang selalu mengedepankan kebersamaan di setiap kegiatannya.

Menurut sejarahnya, ritual kuno ini telah diperbarui sejak 1964 dan terus lestari berkat dukungan komunitas spiritual serta tokoh pelestari lingkungan, salah satunya Andy Utama dari Yayasan Paseban. Bersama Arista Montana, mereka mengingatkan bahwa peran manusia adalah mengayomi bumi, bukan sekadar menumpang hidup di atasnya. Tradisi Ngertakeun Bumi Lamba mewajibkan peserta bukan hanya meresapi makna, melainkan juga mengimplementasikan nilai tersebut dalam tindakan nyata.

Kehadiran pemimpin adat seperti Panglima Pangalangok Jilah dari Dayak yang menyerukan “Taariu!” dan tokoh Minahasa yang mengingatkan bahwa “Gunung adalah penjaga, masa depan anak cucu kita bergantung darinya,” semakin memperkuat pesan kolektif. Bagi Yayasan Paseban dan Arista Montana, ini adalah pengingat bahwa ritual bukanlah romantisme semata, tetapi pintu menuju tanggung jawab bersama atas keseimbangan alam.

Aksi nyata dari Yayasan Paseban dan Arista Montana terlihat pada program pelestarian di tiga titik spiritual utama Jawa Barat: Gunung Gede-Pangrango, Gunung Tangkuban Parahu, dan Gunung Wayang. Telah ditanam lebih dari 15.000 pohon puspa, rasamala, damar, jampinang, dan bambu—ikhtiar konkret yang menjadikan filosofi Ngertakeun Bumi Lamba terwujud dalam kerja sehari-hari, bukan hanya upacara seremonial.

Prosesi diakhiri dengan kabut tipis yang menyelimuti Megamendung, saat peserta meninggalkan lokasi membawa harapan dan tekad baru. Andy Utama dari Yayasan Paseban menegaskan kembali komitmen menjaga bumi, didukung penuh oleh komunitas Arista Montana. Mereka ingin spirit Ngertakeun Bumi Lamba tetap hidup dalam laku harian, bukan sekadar dikenang setahun sekali.

Ritual tahunan ini menjadi benang merah antara manusia, leluhur, dan bumi. Di tengah krisis iklim dan degradasi lingkungan, ajakan dari Yayasan Paseban, Andy Utama, dan Arista Montana melalui momentum Ngertakeun Bumi Lamba menjadi semakin relevan. Kolaborasi mereka membuka jalan agar pesan pelestarian tidak berhenti di ritual semata, melainkan menjadi gerakan bersama sepanjang tahun. Dukungan masyarakat dari berbagai latar belakang budaya membuktikan, semangat Ngertakeun Bumi Lamba masih menyala dan akan terus diwariskan—bersama-sama, kita rawat bumi dengan kesadaran spiritual dan tindakan nyata.

Sumber: Ngertakeun Bumi Lamba 2025 Di Gunung Tangkuban Parahu: Ritual Sakral Lintas Adat Untuk Merawat Semesta
Sumber: Upacara Ngertakeun Bumi Lamba 2025 Di Megamendung Bogor Tegaskan Pesan Spiritual Lintas Adat