Update Gencatan Senjata: 7 Fakta Terbaru di Gaza yang Membuat Putin Marah

by -106 Views

Serangan Israel ke Gaza terus menunjukkan perkembangan terbaru. Kali ini, kedua pihak sepakat untuk memperpanjang gencatan senjata setelah sebelumnya menyepakati jeda serangan dari Jumat hingga Selasa pagi. Namun, Israel masih bersiap untuk melakukan serangan besar-besaran apabila gencatan senjata berakhir.

Gencatan senjata di Gaza, Palestina, diperpanjang. Dari semula empat hari, kini gencatan senjata ditambah dua hari, selama 48 jam ke depan. Hamas mengungkap alasan perpanjangan ini. Pejabatnya mengatakan berharap dapat memperpanjang gencatan senjata lebih jauh lagi dan mengakhiri perang Israel-Hamas. Selama tiga hari pertama gencatan senjata, 39 tawanan Israel dibebaskan oleh kelompok bersenjata tersebut.

Rusia dilaporkan mengecam keras Israel karena menyerang Bandara Internasional Damaskus di Suriah. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan serangan itu dapat memperburuk ketegangan di wilayah tersebut, yang sudah dipicu oleh perang Gaza. Suriah adalah sekutu dekat Rusia di Timur Tengah.

Sebuah serangan Israel menghantam dekat kota Aita al-Shaab di Lebanon selatan, lapor kantor berita negara Lebanon. Meskipun Israel telah menghentikan pertempuran di Jalur Gaza selama gencatan senjata, perjanjian tersebut tidak mencakup Lebanon. Namun, sejak jeda permusuhan dimulai pada hari Jumat, penembakan lintas batas selama berminggu-minggu antara kelompok bersenjata Hizbullah Lebanon dan Israel telah terhenti.

Mohamed Adnan Abu Hasna, juru bicara UNRWA, menjelaskan bahwa muncul indikasi terkait jentik penyakit yang mulai mengancam pengungsi Palestina. Ini terjadi setelah munculnya genangan air pasca hujan beberapa waktu lalu di kamp itu.

Pasukan Israel telah menghancurkan banyak bangunan penting di Gaza, termasuk pusat kebudayaan dan pendidikan. Israel juga telah membebaskan 33 warga Palestina dari penjara sebagai bagian dari gencatan senjata. Seorang ahli bedah di London juga mengungkap pengalaman mengerikan selama 43 hari pemboman di Gaza, dan mengatakan bahwa penghancuran sistem kesehatan Palestina adalah tujuan militer dalam perang tersebut.