Pasukan pertahanan Israel melanjutkan serangan mereka di Jalur Gaza setelah Amerika Serikat menggunakan hak veto Dewan Keamanan PBB untuk melindungi sekutunya tersebut dari permintaan global untuk gencatan senjata. 13 negara yang voting dalam dewan keamanan PBB memilih untuk gencatan senjata, sementara Inggris memilih abstain.
Sejak gencatan senjata berakhir pekan lalu, Israel telah memperluas serangannya melalui darat ke bagian selatan Jalur Gaza dengan meluncurkan penyerbuan kota selatan utama Khan Younis. Pasukan Israel hari ini telah memerintahkan orang-orang keluar dari distrik lain di sebelah barat wilayah yang diserbu Israel awal pekan ini, menunjukkan serangan lebih lanjut bisa segera terjadi.
Banyak penduduk Gaza telah dipaksa meninggalkan rumah mereka dan merasa tidak memiliki tempat yang aman untuk pergi. Israel telah memblokir warga Gaza untuk melarikan diri ke arah utara-selatan, dan malah mendorong mereka menuju pantai Mediterania.
Rumah sakit Nasser melaporkan bahwa 133 orang tewas dan 259 terluka di antara mereka dalam 24 jam terakhir, meningkatkan jumlah korban resmi hampir 17.500, dengan ribuan lainnya hilang dan diduga tewas. Tidak ada angka baru pada hari Sabtu untuk korban tewas dan terluka dari bagian lain Gaza, termasuk seluruh bagian utara, di mana rumah sakit telah berhenti berfungsi dan ambulans sering tidak dapat lagi menjangkau orang mati.
Banyak orang di Gaza merasa takut, berharap untuk bisa melarikan diri, dan khawatir dengan kondisi kesehatan dan keselamatan keluarga mereka.
