Gaza: 15.000 Orang Tewas dalam 7 Situasi Terkini, Kabar Gencatan Senjata

by -146 Views

Setelah tujuh minggu perang, warga Palestina di Gaza yang dibombardir tanpa henti oleh pasukan Israel menyambut gencatan senjata pertama antara Negeri Zionis dengan Hamas yang dimediasi Qatar.

Berikut situasi terkini di Jalur Gaza, Tepi Barat (West Bank) dan wilayan lainnya, seperti dikutip oleh CNBC Indonesia dari berbagai sumber pada Jumat (24/11/2023).

Korban Tewas Tembus 15 Ribu Jiwa
Kementerian Kesehatan Palestina dan Perhimpunan Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS), seperti dikutip Al Jazeera pada Jumat mencatat setidaknya ada 14.854 korban tewas, termasuk 6.150 anak-anak dan 4.000 wanita di Gaza.
Korban luka-luka 36.000 orang, dengan sekitar 75% diantaranya adalah anak-anak dan perempuan. Setidaknya 6.800 warga dilaporkan hilang di Gaza.
Sementara di Tepi Barat, tercatat 231 orang tewas, termasuk 53 jiwa anak-anak. Lebih dari 2.750 luka-luka. Sehingga total korban jiwa di Gaza dan Tepi Barat tembus 15.085 jiwa.
Di Israel, pada 10 November, para pejabat merevisi jumlah korban tewas dari 1.405 menjadi sekitar 1.200 orang. Sementara luka-luka sebesar 5.600 orang hingga kini.
Setidaknya total 53 jurnalis telah terbunuh sejak perang Israel-Gaza dimulai pada 7 Oktober. Menurut Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ) dan Federasi Jurnalis Internasional (IFJ), sebanyak 46 jurnalis Palestina, empat jurnalis Israel dan tiga jurnalis Lebanon telah terbunuh.

Gencatan Senjata Dimulai
Mediator Qatar telah mengumumkan bahwa gencatan senjata selama empat hari antara Israel dan kelompok Palestina Hamas, yang berbasis di Jalur Gaza, akan dimulai pada hari Jumat (24/11/2023) pukul 7 pagi waktu setempat.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri di Qatar, Majed al-Ansari, yang memainkan peran penting dalam mediasi antara kedua belah pihak, mengatakan bahwa gencatan senjata akan mulai berlaku pada pukul 7 pagi.
Dalam situasi terkini, ratusan truk bantuan siap dikerahkan ke daerah kantong Palestina. Menurut pejabat Mesir, sekitar 200 truk makanan dan bantuan penting lainnya, termasuk bahan bakar dalam jumlah terbatas, akan memasuki Gaza setiap hari selama gencatan senjata.
Sementara Hamas diperkirakan akan membebaskan kelompok pertama yang terdiri dari 13 perempuan dan anak-anak Israel sekitar pukul 4 sore waktu setempat, dan akan menggunakan jeda pertempuran untuk menemukan lebih banyak sandera yang diduga disandera oleh faksi lain. Beberapa tahanan Palestina juga dimaksudkan untuk dibebaskan oleh Israel.

PRCS Dapat 2 Ambulans dan 85 Truk Bantuan
Perhimpunan Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) telah mendapat 2 unit ambulans dan 85 truk bantuan sejak gencatan senjata dimulai. Kelompok bantuan tersebut mengatakan kendaraan tersebut masuk melalui penyeberangan Rafah.
“Hari ini, tim Bulan Sabit Merah Palestina menerima dua unit ambulans dan 85 truk bermuatan bantuan dari Bulan Sabit Merah Mesir melalui penyeberangan Rafah,” kata kelompok tersebut melalui media sosial X.
Mereka menambahkan bahwa truk-truk tersebut membawa perbekalan penting seperti makanan, air, barang bantuan, peralatan medis, dan obat-obatan.

4 Tanker Bahan Bakar Memasuki Gaza selatan
Tentara Israel mengatakan empat tanker bahan bakar dan empat tanker gas untuk memasak telah dipindahkan dari Mesir ke organisasi bantuan PBB melalui penyeberangan Rafah ke Gaza selatan.
Melalui postingan media sosial X, tentara Israel menambahkan pengiriman bahan bakar telah disetujui oleh pemerintah Israel sebagai bagian dari gencatan senjata yang mulai berlaku pagi ini.
Youmna ElSayed dari Al Jazeera, melaporkan dari penyeberangan Rafah, mengatakan ada perkiraan setidaknya “200 truk bantuan akan masuk” hari ini.

Warga Palestina Berusaha Kembali ke Rumah Mereka
Pada dini hari tadi, warga Palestina mengemasi barang-barang mereka dan berangkat menuju daerah tempat mereka dievakuasi di wilayah utara dan tengah Gaza.
Pasukan pendudukan Israel telah menggunakan metode berbeda untuk menindak upaya mencapai bagian utara Jalur Gaza dengan menggunakan dan menembakkan tabung gas.
Dalam beberapa kasus, mereka melepaskan tembakan, dan beberapa warga Palestina terluka dan dibawa kembali ke rumah sakit di wilayah selatan.
Kini, beberapa orang di bagian utara Jalur Gaza berhasil kembali ke rumah mereka, dan mereka mendapati wilayah mereka telah dimusnahkan sepenuhnya oleh pasukan pendudukan. Namun ada rasa frustasi bagi mereka yang tidak berhasil kembali ke rumah mereka, memeriksanya atau setidaknya menemukan orang yang mereka cintai dari reruntuhan.

Israel Sebut Persiapan Menerima Tawanan Telah Selesai
Tentara Israel mengatakan pihaknya telah menyiapkan beberapa lokasi yang didedikasikan untuk penerimaan awal para tawanan yang dibebaskan, termasuk dengan perbekalan dan dukungan medis yang diperlukan.
“Setelah penerimaan awal dan perawatan medis, para sandera yang dibebaskan akan melanjutkan ke rumah sakit, di mana mereka akan bertemu kembali dengan keluarga mereka,” kata pernyataan tersebut.
Tentara Israel menambahkan bahwa empat helikopter dengan tim medis dan tentara di dalamnya akan ditugaskan untuk menyelesaikan kepulangan para tawanan setelah penerimaan mereka.

Pasukan Israel Lakukan Penggerebekan di Tepi Barat
Meskipun ada jeda dalam pertempuran di Jalur Gaza, pasukan Israel terus melakukan serangan di Tepi Barat yang diduduki. Masyarakat Tahanan Palestina mengatakan seorang warga Palestina berusia 22 tahun tewas dalam penggerebekan di Jericho.
Warga Palestina lainnya yang terluka parah dalam serangan di Tulkarem, juga meninggal karena luka-lukanya.
Berdasarkan rekaman video yang diposting di media sosial dan diverifikasi oleh Al Jazeera, pasukan Israel pagi ini juga menangkap beberapa orang di kota Tarqumiyah, sebelah barat Hebron.
Setidaknya 231 warga Palestina telah terbunuh di Tepi Barat sejak 7 Oktober, termasuk enam tahanan yang tewas dalam tahanan Israel.