Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengomentari pernyataan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang menyebutkan bahwa harga minyak mentah dunia yang diduga tidak akan meningkat lagi pada tahun depan.
“Bu Menteri Keuangan tadi bisik-bisik ke saya, urusan harga minyak kelihatannya sudah tidak akan bergejolak naik lagi,” ujarnya dalam Economic Outlook 2024, Jumat (22/12/2023).
Dalam perdagangan Kamis (21/12/2023), harga minyak mentah WTI terpantau melemah 0,55% menjadi US$73,81 per barel, demikian juga dengan harga minyak mentah brent yang turun 0,88% menjadi US$79 per barel.
Hal ini tentu menimbulkan pertanyaan, apakah harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi seperti Pertalite (RON 90) juga akan turun dari harga saat ini sebesar Rp 10.000 per liter.
Menteri ESDM, Arifin Tasrif mengungkapkan bahwa harga minyak mentah dunia yang masih berada di level US$ 79 per barel tersebut belum bisa membuat harga BBM bersubsidi jenis RON 90 atau Pertalite turun, terutama untuk tahun 2024 mendatang.
Dia mengatakan perhitungan harga jual Pertalite mempertimbangkan harga minyak mentah dunia dan kurs Rupiah terhadap Dollar Amerika (US$).
“Sekarang harganya (minyak mentah) masih US$ 79 (per barel), itu nanti ekuilibriumnya kan harus pada harga minyak tertentu dan kurs juga tertentu, itu yang akan jadi bahasan Kemenkeu,” beber Arifin saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (22/12/2023).
Dia mengatakan pihaknya akan memperhitungkan kembali harga jual BBM bersubsidi Pertalite saat harga minyak mentah sudah menyentuh level US$ 60 per barel. “Kan dulu kita bilangnya berapa kan US$ 60-an ke bawah kan. Dulu waktu itu kursya berapa ya,” ujar Arifin.
Alih-alih menunggu harga jual BBM Pertalite turun, Arifin mengatakan seharusnya Indonesia mempercepat program transisi konversi kendaraan yang menggunakan BBM menjadi kendaraan listrik.
“Makanya kita harus segera percepat program apa transisi konversi (kendaraan menggunakan BBM) ke listrik supaya nggak tergantung sama minyak kebanyakan. Kalau (kendaraan) listrik kan nggak usah disubsidi,” tambah dia.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Harga Minyak Terbang ke Tertinggi 3 Bulan, Besok BBM Naik?
(pgr/pgr)