Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, membuka acara Konsultasi Publik Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bontang 2025-2029 dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2026 di Pendopo Rumah Jabatan Wali Kota Bontang. Hadir juga Wakil Wali Kota Bontang, Agus Haris, dan Ketua TP PKK Bontang, Nur Kalbi. Dalam sambutannya, Wali Kota Neni menyatakan bahwa RPJMD 2025-2029 menjadi dasar untuk mewujudkan visi besar RPJPD 2025-2045. Ada 182 program yang disusun dalam dokumen visi-misi untuk lima tahun ke depan dengan komitmen membangun Kota Bontang menuju Indonesia Emas 2045. Fokus utama pembangunan Kota Bontang adalah penanganan pengangguran dan stunting dengan target menurunkan angka stunting hingga 18 persen sesuai target nasional.
Di RPJMD, penanganan banjir menjadi prioritas utama selama lima tahun ke depan. Pemkot Bontang juga concern pada penyediaan sumber air permukaan karena ketersediaan air bawah tanah di Kota Bontang menipis. Pengembangan sektor nonmigas didorong untuk meningkatkan perekonomian kota. Melalui forum konsultasi publik, diharapkan dapat memperoleh masukan dari masyarakat dan pemangku kepentingan untuk menyempurnakan Rancangan RPJMD Kota Bontang 2025-2029 dan RKPD 2026. Untuk itu, OPD diminta segera menyusun Renstra 2025-2029 dan Renja 2026 yang sesuai dengan RPJMD yang tengah disusun. Acara dihadiri berbagai pihak seperti Pejabat Fungsional Direktorat Bina Pembangunan Daerah Kemendagri, Kepala Bappeda Provinsi Kalimantan Timur, Ketua dan Anggota DPRD Kota Bontang, Forkopimda Kota Bontang, serta tokoh masyarakat, akademisi, dan perwakilan Forum Anak Kota Bontang.