Ancaman ‘Kiamat’ Houthi Terhadap Israel Semakin Nyata

by -133 Views

Kelompok Houthi Yaman memberikan peringatan terkait serangan Israel ke wilayah Gaza. Ini utamanya tentang langkah kelompok itu yang membajak dan menyerang kapal-kapal yang memiliki kaitan dengan Israel di Laut Merah.

Dalam sebuah pengumuman terbaru, Houthi menegaskan tidak akan menghentikan serangan terhadap kapal-kapal yang terkait dengan Israel di Laut Merah. Serangan akan tetap dilakukan meskipun AS mengumumkan pasukan perlindungan maritim baru untuk melawan mereka.

“Houthi hanya akan menghentikan serangan mereka jika kejahatan Israel di Gaza berhenti dan makanan, obat-obatan dan bahan bakar diizinkan menjangkau penduduk yang terkepung.”

Al Bukhaiti sendiri berbicara setelah Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengumumkan koalisi pada hari Senin untuk melindungi perdagangan di Laut Merah setelah serangan tersebut memaksa perusahaan pelayaran untuk menghentikan operasinya.

Kelompok Houthi yang memiliki hubungan dengan Iran telah melancarkan serangan terhadap lebih dari selusin kapal komersial dalam upaya menekan Israel agar mengakhiri pemboman di Jalur Gaza.

“Serangan Houthi yang sembrono ini adalah masalah internasional yang serius dan memerlukan tanggapan internasional yang tegas,” kata Austin tentang koalisi 10 negara yang baru.

Setelah pengumuman AS, Mayor Jenderal Houthi Yusuf Al Madani mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa “setiap eskalasi di Gaza adalah eskalasi di Laut Merah… Negara atau pihak manapun yang menghalangi kami dan Palestina, kami akan menghadapinya.”

Setidaknya 12 perusahaan pelayaran, termasuk perusahaan pelayaran raksasa Italia-Swiss, Mediterranean Shipping Company (MSC), CMA CGM Prancis, dan AP Moller-Maersk dari Denmark, telah menangguhkan transit melalui Laut Merah karena masalah keamanan. Raksasa minyak Inggris BP pada hari Senin menjadi perusahaan terbaru yang mengumumkan akan menghindari perairan tersebut.

Sekitar 12% perdagangan global melewati Laut Merah, yang terhubung ke Laut Mediterania melalui Terusan Suez. Serangan Houthi telah secara efektif mengalihkan sebagian besar perdagangan dengan memaksa perusahaan angkutan barang untuk berlayar keliling Afrika, sehingga menimbulkan biaya yang lebih tinggi dan penundaan pengantaran.

Ahmed Helal, direktur Timur Tengah dan Afrika di The Global Counsel, mengatakan kepada Al Jazeera “dampak besar” dari krisis ini adalah pada inflasi. Ia menyebut karena serangan Houthi, harga gas dan minyak melonjak.

“Bank-bank sentral besar telah memangkas suku bunga untuk memerangi inflasi dan menurunkan harga bagi konsumen. Namun gangguan pada arteri perdagangan global ini berdampak pada barang-barang dan energi, baik minyak maupun gas alam,” ujarnya.