Hampir 11.000 Korban, Ekonomi Palestina Runtuh

by -437 Views

Israel telah melakukan serangan udara ke Jalur Gaza selama 34 hari berturut-turut, menyebabkan bencana kemanusiaan di wilayah yang terkepung tersebut semakin membesar. Serangan tersebut telah menewaskan lebih dari 10.000 orang, sebagian besar anak-anak. Serangan udara Israel di Gaza telah menewaskan satu anak setiap 10 menit sejak perang dimulai pada 7 Oktober lalu. Berikut update terkait situasi di wilayah Timur Tengah tersebut.

Jumlah Korban Tewas:
Kementerian Kesehatan Palestina dan Perhimpunan Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) mencatat sebanyak 10.812 korban tewas di Gaza, termasuk 4.412 anak-anak dan 2.918 wanita. Sedangkan di Tepi Barat, tercatat 183 orang tewas, termasuk 44 anak-anak dan satu wanita. Lebih dari 2.400 orang luka-luka. Sementara layanan medis Israel mencatat setidaknya 1.405 warga Israel tewas dan 5.600 luka-luka. Jurnalis Palestina, Israel, dan Lebanin juga menjadi korban, dengan 39 jurnalis tewas sejak perang dimulai.

Kerusakan Infrastruktur:
Pemboman Israel telah menyebabkan kerusakan pada lebih dari 50 persen unit perumahan di Gaza. Sekitar 40.000 unit rumah di daerah tersebut dihancurkan sepenuhnya oleh tentara Israel. Lebih dari 32.000 ton bahan peledak telah dijatuhkan di Gaza sejak dimulainya perang. Kerugian awal di sektor perumahan dan infrastruktur masing-masing diperkirakan mencapai US$2 miliar atau sekitar Rp31,3 triliun.

Dampak Terhadap Ekonomi:
Produk domestik bruto (PDB) Palestina diperkirakan turun sekitar 4,2% dibandingkan perkiraan sebelum perang pada tahun 2023, atau kerugian sekitar US$857 juta (Rp13,4 triliun). Sekitar 390.000 pekerjaan telah hilang sejak dimulainya perang, dengan kemiskinan diperkirakan meningkat hingga 45% tergantung pada durasi konflik.

Kondisi di Rumah Sakit:
Rumah Sakit al-Rantisi di Kota Gaza dikelilingi oleh tank Israel, sementara Rumah Sakit al-Shifa menjadi salah satu dari 20 rumah sakit di Gaza yang tidak dapat berfungsi sepenuhnya setelah serangan Israel. Kepala HAM PBB mendesak penyelidikan atas penggunaan “senjata peledak berdampak tinggi” oleh Israel di Gaza, sementara komisaris tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia meminta perlindungan bagi warga Palestina di Tepi Barat.

Protes di Inggris:
Puluhan pengunjuk rasa pro-Palestina telah memblokir pintu masuk ke pabrik BAE Systems di Inggris, menyerukan diakhirinya penjualan senjata ke Israel.

Demikian update terkait situasi di Jalur Gaza dan wilayah sekitarnya. Semoga situasi tersebut segera mendapat penyelesaian yang damai.